KISI-KISI SOAL UTS GANJIL BAHASA INDONESIA KELAS
VIII TAHUN AJARAN 2012/2013
NO
|
MATERI
|
1
|
Kompetensi
Dasar : Menganalisis Laporan
Indikator a. Mampu menuliskan
pokok-pokok laporan yang didengarkan dengan kalimat singkat
b. Mampu
menganalisis pola urutan waktu, ruang, atau topik dalam laporan yang
didengarkan.
Butir Soal Nomor
Laporan merupakan suatu keterangan
mengenai suatu peristiwa atau perihal yang ditulis berdasarkan berbagai data, fakta,
dan keterangan yang melingkupi peristiwa atau perihal tersebut.
Laporan mengenai peristiwa atau perihal yang bersifat penting atau resmi
biasanya disampaikan dalam
bentuk tulisan.
Menganalisis laporan berarti melakukan suatu kajian atau penelitian terhadap suatu laporan. Hal yang dianalisis dalam laporan
dapat meliputi isi peristiwa, kronologi waktu, kelengkapan data,
kebahasaan, dan bentuk
laporan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis
laporan adalah :
1. Menyimak laporan
dengan saksama, sehingga dapat menangkap
informasi yang disampaikan secara utuh da lengkap serta
terperinci.
2. Melakukan pengecekan terhadap setiap
hal yang dilaporkan secara detail dan cermat.
3. Tidak mencampuradukkan antara fakta (yang bersifat objektif)
dan opini atau pendapat (yang
cenderung bersifat subjektif).
4.
Melakukan kajian
terhadap kebenaran atau
ketepatan hasil laporan tersebut.
Perlu diketahui
bahwa ada beberapa langkah dalam
menganalisis laporan. Beberapa langkah yang dapat membantu dalam proses
menganalisis laporan adalah
berikut.
1. Memahami isi
laporan dari bentuk, isi, maupun kebahasaan.
2. Menguraikan secara detail atau rinci pokok-pokok isi laporan.
3. Memberikan suatu
pandangan atau pendapat terhadap laporan
berdasarkan suatu teori atau definisi
(referensi).
|
2
|
Kompetensi
Dasar : Menganalisis Laporan
Indikator - Mampu menuliskan pokok-pokok
laporan yang didengarkan dengan kalimat singkat
-
Mampu menganalisis pola urutan waktu, ruang, atau topik dalam laporan
yang didengarkan.
Butir Soal Nomo
Materi Pembelaj Pada teks bacaan
terdapat beberapa kata yang
berkonfiks ke-an, misalnya: kesepakatan,
keterlibatan, kekhawatir- an, dan sebagainya.
Salah satu fungsi
imbuh- an ke-an adalah membentuk kata kerja pasif.
Adapun makna konfiks ke-an antara lain
berikut.
1. Menyatakan tempat
Contoh: kecamatan
2. Menyatakan
menderita Contoh: kehujanan
3. Menyatakan tidak sengaja Contoh:
ketiduran
4. Menyatakan hal Contoh: keadilan
|
3
|
Kompetensi
Dasar : Menanggapi Isi Laporan
Indikator : - Mampu menanggapi laporan perjalanan teman dengan mengajukan pertanyaan
atau pendapat
- Mampu memberikan masukan terhadap laporan
perjalanan teman
Butir Soal Nomor : 6, 7, 8, 9, 10, 22
Materi Pembelajaran :
Tanggapan terhadap laporan dapat
berupa pertanyaan, pengungkapan persetujuan dan ketidaksetujuan, tanggapan terhadap
isi dan bentuk penyampaian laporan, serta kritik maupun pujian
terhadap laporan tersebut.
Dalam menanggapi sebuah laporan perlu kalian perhatikan hal-hal
berikut.
1. Tanggapan disampaikan secara objektif terhadap laporan yang disampaikan, baik dari segi isi maupun bentuk.
2. Tanggapan disampaikan secara fokus dan tepat sasaran. Dalam
hal ini, tanggapan sebaiknya tidak keluar dari isi laporan yang
disampaikan.
3. Tanggapan ditujukan untuk membangun atau memperbaiki dari
laporan yang disampaikan.
4. Tanggapan disampaikan dengan bahasa
yang santun, jelas, dan komunikatif.
Peristiwa atau perihal dalam suatu laporan didasarkan
pada kejadian nyata. Karena itu, penulisan suatu laporan harus objektif.
Bahasa yang digunakan bahasa lugas, sehingga kalimat-kalimatnya
tidak menimbulkan tafsiran lain.
|
4
|
Kompetensi Dasar : Menemukan Informasi
Secara Cepat Dan Tepat Dari Ensiklopedi/Buku Telepon Dengan Membaca Memindai.
Indikator : - Mampu menemukan subjek informasi secara cepat dan
tepat
- Mampu menemukan informasi secara cepat dan tepat
- Mampu mengemukakan kembali informasi itu
dengan bahasa sendiri
Butir Soal Nomor : 11, 12, 13, 14, 15, 23
Materi Pembelajaran :
Membaca memindai merupakan salah satu teknik
membaca untuk mendapat informasi secara cepat dan tepat. Teknik ini biasa
digunakan untuk menemukan berbagai informasi
dari buku ensiklopedia, buku telepon, indeks buku, kamus, dan lain sebagainya.
Membaca memindai dilakukan
dengan cermat dan penuh konsentrasi.
Ada dua jenis informasi dari buku telepon yang dikenal
dengan istilah halaman putih dan halaman kuning. Halaman putih memuat
daftar pemilik, alamat, dan nomor telepon yang bersangkutan. Halaman
kuning juga memuat hal demikian. Namun, dalam halaman
kuning disediakan indeks. Adanya indeks pada halaman kuning akan mempermudah mendapatkan informasi produk
dan jasa. Informasi dalam
buku telepon disusun
secara alfabetis, yaitu menurut
urutan abjad.
Dalam Buku Petunjuk Telepon, sistem pencantuman nama,
alamat, dan nomor
telepon disusun dengan kriteria sebagai berikut.
1. Jika ada beberapa nama yang digabung menjadi satu dalam
sebuah nama perusahaan seperti misalnya:
“Ali Budiarjo, Nugroho,
Reksodiputro Coun-
sellors at Law”, yang menjadi patokan adalah nama yang disebut pertama.
2. Nama perusahaan yang dimulai dengan “The”, dalam BPT akan dicantumkan di belakang nama perusahaan. Misalnya: “Gideon
International The”.
3. Pemberian tanda baca dan karakter
khusus dalam suatu nama
biasanya tidak akan mengubah posisi susunan kata- katanya dan sebaiknya diabaikan saja.
4. Pencantuman nama disusun berdasarkan urutan abjad,
nama keluarga atau marga diletakkan di depan nama pribadi.
Misalnya: Abdullah
Harahap, akan tercantum Harahap
Abdullah.
5. Pencantuman
gelar, pangkat, singkatan nama, dan sejenisnya diletakkan di belakang nama keluarga dan nama
pribadi. Misalnya:
- Drs. Hendra
Kusuma, menjadi
“Kusuma Hendra Drs”.
- Brigjen Chaerudin Harahap, menjadi “Harahap Chaerudin Brigjen”.
- M.B. Rudi
Harahap,
menjadi “Harahap Rudi MB”.
6. Nama badan
usaha atau nama
perusahaan diletakkan di depan sebutan
bentuk usahanya (PT, CV, dsb.).
Misalnya:
CV Semangat Baja, menjadi ”Semangat Baja CV”.
7. Sebutan lembaga, madrasah, yayasan, sekolah, hotel,
rumah sakit, asosiasi, perkumpulan,
persatuan, universitas, institut, dan sebagainya diletakkan di depan
nama. Misalnya: Hotel Adem
Ayem, menjadi “Adem Ayem Hotel”.
8.
Untuk bidang usaha lainnya,
seperti apotek,
asuransi, angkutan, biro, bengkel, industri, karoseri, losmen,
pabrik, penginapan, majalah
harian, majalah mingguan, surat kabar, restoran,
supermarket, dan sebagainya diletakkan di belakang nama perusahaannya. Misalnya:
Apotek Fiducia, menjadi “Fiducia Apotek”.
|
5
|
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Tempat
Atau Arah Dalam Konteks Yang Sebenarnya Sesuai Dengan Yang Tertera Dalam
Denah.
Indikator : - Mampu membaca arah mata angin
- Mampu menjelaskan arah ke tempat yang dituju dari tempat yang paling
dekat
- Mampu mendeskripsikan arah ke tempat yang dituju
Butir Soal Nomor : 16, 17, 18, 24
Materi Pembelajaran :
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan
skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam
berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga
peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa
Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara
umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi
pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah
peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang
mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam
keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas. Denah
: pemetaan obyek nyata ke dalam obyek
2D atau 3D terkait dengan sudut pandang visual.
|
6
|
Kompetensi Dasar : Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat
250 kata per menit
Indikator : - Mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri
dan teman
- Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan 75%
- Mampu menyimpulkan isi teks bacaan
Butir Soal Nomor : 19, 20, 25
Materi Pembelajaran :
Membaca cepat merupakan salah satu metode untuk
membaca teks atau wacana yang menuntut pemahaman secara cepat.
Pembaca yang baik akan mendapat 80% – 90% pemahaman dari teks yang dibaca dalam waktu yang ditentukan. Dalam hal ini,
kecepatan membaca orang
per orang berbeda-beda. Misalnya 200 kata per
menit, 250 kata per menit,
dan seterusnya.
Kecepatan membaca diukur dengan rumus: Jumlah kata dibagi
waktu membaca. Kemampuan membaca cepat dapat dilatih dengan teknik
berikut.
1. Membaca
dengan tidak menggerakkan bibir dan tidak
bersuara.
2. Menghindari regresi atau pembacaan yang mengulang-ulang.
3. Memperluas jangkauan mata terhadap teks.
4. Berlatih secara tekun
dan rutin.
|